Sebagai bahan furnitur serta dekorasi interior yang multiguna, MDF memerlukan lapisan pelindung yang dapat mempercantik tampilannya sekaligus membuatnya tahan lebih lama. Ada beragam jenis lapisan pelindung yang dapat ditambahkan pada papan MDF, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.
Simak artikel berikut untuk mengetahui apakah MFM, Veneer, atau Cat yang cocok untuk menyempurnakan furnitur atau dekorasi dari kayu MDF yang ada di properti Anda.
serhii_bobyk / Freepik
Papan MDF dan Cat Kayu
Permukaan MDF yang mulus dan tidak bertekstur membuat MDF jadi bahan ideal untuk berbagai jenis karya kreatif. Serat-serat kayu yang membentuk MDF mampu menyerap cat yang dibubuhkan di atasnya untuk waktu yang lama. Maka tak heran jika beberapa seniman memilih MDF untuk membuat karya seni maupun dekorasi interior yang ciamik. Papan MDF sendiri umumnya memiliki ukuran grit amplas hingga 150 grit. Artinya, permukaan MDF perlu dipersiapkan dengan mengamplas dan membubuhkan primer sebelum Anda memberikan cat di atasnya sebagai bentuk perlindungan terhadap papan dasarnya.
Karena serat kayu dapat dengan mudah menyerap air dan kelembaban, pertimbangkanlah cat berbasis minyak daripada cat berbasis air yang dapat mempenetrasi serat-serat kayunya. Pengecatan MDF kerap dilakukan untuk membuat lukisan dekoratif atau memberikan aksen pada kabinet. Setelah cat mengering, tambahkan coating tambahan untuk memberikan perlindungan ekstra terhadap cat yang sudah ditorehkan.
Dokumentasi PT Sumatera Prima Fibreboard
MDF dan Veneer
Berbeda dengan yang sebelumnya, veneer merupakan lapisan kayu tipis yang diiris untuk dilem atau dilaminasikan ke bahan dasar, yakni MDF. Karena terbuat dari kayu asli (solid wood), veneer kerap digunakan untuk mendapatkan tekstur kayu yang tegas pada furnitur MDF.
Lembaran veneer diperoleh dengan merendam satu hingga dua persen potongan kayu terbaik di dalam tong berisi air panas untuk melunakkan serat kayu. Setelah direndam, kayu disiapkan untuk proses pemotongan yang menggunakan gergaji polos, potongan puta, potongan celah, atau potongan seperempat. Tiap jenis pisau akan menghasilkan pola serta yang berbeda dan menciptakan tekstur menarik untuk setiap veneer.
Veneer kerap digunakan untuk melapisi kabinet-kabinet atau furnitur pada gaya desain rustic, alami, bahkan minimalis. Veneer juga dapat digunakan untuk memberikan aksen pada ruangan atau medium lainnya, seperti bagian desain booth pameran, casing ponsel, undangan kayu, perhiasan, bahkan kacamata.
Dokumentasi PT Sumatera Prima Fibreboard
Lapisan Kertas Melamin pada MDF (MFM)
Finishing yang juga kerap digunakan pada papan MDF adalah kertas melamin. Lapisan tipis dengan beragam warna, pola, dan tekstur ini memberikan Anda lebih banyak variasi finishing untuk berbagai jenis aplikasi. Baik itu warna polos dengan finishing glossy, warna netral dengan tekstur kain, maupun tampilan yang menyerupai marmer — lapisan melamin menjaga agar papan MDF tidak mudah tergores, kotor, dan terkena cairan yang dapat merusak bentuknya.
Karena finishing melamin yang lebih beragam, finishing jenis ini kerap digunakan pada interior hotel, bar, dan kios-kios untuk memberikan tampilan yang lebih menarik. Tak jarang pula lapisan melamin digunakan sebagai pelapis dinding, kabinet, rak, serta aksen dekoratif dalam interior.
Itulah ketiga jenis finishing yang kerap diaplikasikan pada papan MDF dan beberapa aplikasinya. Beberapa produsen papan MDF yang menyediakan layanan pelapis tanpa perlu mencari alternatif lain secara mandiri. Papan MFM milik PT Sumatera Prima Fibreboard, misalnya, memiliki mesin khusus yang merekatkan lapisan melamin pada kayu MDF yang mempermudah proses penyelesaian proyek Anda. Jika Anda tertarik untuk menggunakan MDF pada proyek Anda selanjutnya, hubungi PT Sumatera Prima Fibreboard (www.spf.co.id).
Comments