Ketika memilih furnitur untuk rumah atau ruang kerja, kayu sering menjadi pilihan pertama kita karena tampilannya yang indah, tahan lama, dan kemudahan untuk mendapatkannya. Namun, tahukah Anda bahwa tidak semua furnitur kayu terbuat dari komposisi bahan yang sama?
Terdapat berbagai jenis papan kayu yang digunakan dalam pembuatan furnitur, masing-masing dengan karakteristik, kelebihan, dan kekurangannya sendiri. Yuk, simak apa saja jenis papan kayu yang paling sering digunakan pada furnitur sebelum Anda memilih bahan yang paling ideal untuk kebutuhan Anda.
Papan Kayu Laminasi (Plywood)
Papan kayu laminasi atau laminated board merupakan jenis papan kayu olahan yang menumpuk dan merekatkan lempengan kayu di atas satu sama lain. Lempengan kayu ini disusun secara berlawanan pada sudut 45° untuk memperkokoh strukturnya. Susunan tersebut mencegah terjadinya kerusakan atau pembengkokan pada kayu setelah dipakai.
Laminated board seperti plywood terdiri atas beragam ketebalan maka papan ini cukup fleksibel untuk berbagai jenis aplikasi, terutama untuk furnitur. Susunan kayu yang berlapis membuat laminated board lebih tahan terhadap beban berat namun juga membuat harga jualnya jadi lebih mahal.
Chipboard atau Particle Board
Berbeda dengan laminated board yang menggunakan susunan lempengan kayu, particle board justru terbuat dari serpihan kayu dan serbuk gergaji. Serpihan ini direkatkan dengan resin dan ditekan menggunakan panas dan tekanan tinggi hingga menjadi papan kayu yang rata dan halus. Papan ini dicirikan dengan struktur yang menyerupai kumpulan serpihan kayu dalam suatu papan.
Particle board banyak digunakan sebagai bahan furnitur DIY (do-it-yourself) seperti rak buku, meja, dan lemari. Bahan ini juga merupakan alternatif kayu yang terjangkau, lebih ringan, dan mudah untuk dibuat dibanding jenis lainnya. Meski begitu, particle board kurang ideal untuk menahan beban berat serta aplikasi area lembab.
High-Density Fibreboard (HDF)
High-Density Fibreboard (HDF) merupakan lembaran komposit yang terbuat dari serat kayu yang ditekan menggunakan suhu dan tekanan tinggi. Papan kayu ini memiliki kepadatan yang tinggi sehingga lebih lazim diproduksi dengan ketebalan 3 hingga 8 mm. Serat kayu yang digunakan dalam HDF jauh lebih homogen daripada MDF dan chipboard sehingga terciptakan papan yang dengan kepadatan 900 kg/m³.
Kepadatan HDF yang tinggi memberikannya kekuatan dan daya tahan superior yang tahan lembab dan benturan. Kepadatan ini juga membuat HDF lebih mudah untuk disekrup serta dibentuk dengan presisi yang lebih tinggi dibandingkan bahan lainnya. Akan tetapi, HDF cukup rentan terhadap cairan dan kelembaban maka tidak dianjurkan untuk penggunaan dalam kamar mandi atau dapur.
Medium Density Fibreboard (MDF)
Serupa dengan HDF, Medium Density Fibreboard (MDF) juga terbuat dari serat kayu. Papan MDF umumnya diproduksi dalam berbagai jenis ketebalan dari 2 hingga 35 mm, sehingga dapat digunakan untuk berbagai jenis aplikasi. Sebagai papan kayu berkepadatan menengah, MDF dilansir memiliki kepadatan 500 - 850 kg/m³ sehingga termasuk papan kayu yang cukup berat dibandingkan dengan jenis yang lain.
Papan kayu MDF dicirikan oleh permukaannya yang halus, padat, dan seragam. Itulah mengapa MDF mudah untuk di cat maupun diberikan lapisan estetis seperti kertas melamin dan veneer. MDF juga dapat dimodifikasi hingga lebih tahan kelembaban (MDF Hijau) atau lebih tahan panas (MDF Merah) menggunakan campuran resin khusus.
Itulah empat jenis papan kayu olahan yang kerap digunakan sebagai bahan alternatif untuk furnitur. Keempat bahan ini banyak dipilih karena kemudahan untuk mendapatkannya serta harga yang lebih terjangkau.
Percayakan produksi furnitur favorit Anda menggunakan MDF berkualitas baik dari SPF (PT Sumatera Prima Fibreboard). Papan MDF milik SPF diproduksi menggunakan mesin termutakhir sehingga tercipta papan kayu yang padat dan sesuai dengan standar internasional yang berlaku. Hubungi PT Sumatera Prima Fibreboard (www.spf.co.id) untuk informasi katalog terbaru kami.
Comments